Kamis, 24 September 2009

SEJARAH

Konon, pengetahuan farmasi telah dikenal sejak jaman Mesir purba sekitar 5000 tahun lalu dan dipercaya akan tetap hidup sepanjang peradaban manusia. Pada kenyataan, semakin maju derajat kehidupan suatu bangsa, kian banyak tuntutan akan jaminan kesehatan dan makin tinggi pula permintaan akan peran kefarmasian, sebagai pihak yang memberikan penjaminan kualitas produk dan memberikan jasa layanan kesehatan kepada masyarakat.

Dalam sejarah perkembangannya, iptek farmasi telah melampaui lima generasi. Diawali dengan generasi pertama penggunaan obat asal bahan alam, terutama tanaman herbal, beralih ke generasi kedua penggunaan bahan hasil sintesis kimia organik sejak abad ke-19, lalu generasi ketiga berupa penggunaan antibiotika di masa perang dunia di pertengahan abad ke-20. Menjelang akhir abad ke-20 lahir generasi keempat, yaitu penggunaan obat berbasis bioteknologi, dan pada abad ke-21 ini telah lahir generasi ke-5 berupa penggunaan sel punca (stem cells) sebagai “spare part” yang diambil dari tubuh pasien dan disimpan jauh hari sebelum ia menderita sakit.

Saat ini kelima generasi tersebut berjalan dalam waktu bersamaan, saling melengkapi dengan masing-masing keunggulannya, dan tentu saja disertai peringatan yang patut diwaspadai akibat dari masing-masing kelemahan teknologinya. Keadaan demikian telah memunculkan banyak permasalahan iptek yang harus dikuasai para pharmacist dalam melaksanakan pekerjaannya. Banyak ilmu pengetahuan baru yang harus diperdalam demi untuk memberikan jasa pelayanan yang sesuai dengan perkembangan jaman. Hal ini telah dirasakan langsung oleh pengelola perguruan tinggi farmasi, betapa sulitnya menyusun kurikulum yang mampu mengakomodasikan semua kepentingan stakeholders.

Beberapa pimpinan perguruan tinggi berpendapat bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan enentukan pilihan pendidikan sarjana farmasi mana yang dapat diselenggarakan, dengan menentukan : 1) program studi yang berorientasi kepada pendalaman sains dan teknologi, dan/atau 2) program studi yang berorentasi kepada pengayaan talenta dan ketrampilan (talent & skill enrichment) di bidang pelayanan klinik dan komunitas. Kedua program studi tersebut mempunyai cara pendekatan dan cara pembelajaran yang niscaya berbeda, karena pola pembelajaran sains farmasi yang terpaut dengan pohon keilmuan (scientific based education) tentu akan berbeda dengan pola pembelajaran farmasi praktis yang didasarkan pada outcome based education.

Namun meskipun kedua program studi berbeda, pembagian orientasi bidang keilmuan tidaklah dimaksudkan untuk semata-mata memilah bidang pekerjaan, karena pada dasarnya suatu program studi tidaklah identik (satu banding satu) dengan lapangan kerja, dan oleh karena itu tidaklah layak jika pendidikan akademik harus dipilah atau dikotak-kotakkan berdasarkan lapangan kerja. Karena pada kenyataannya, di setiap lapangan pekerjaan kefarmasian sedikit banyak akan terdapat dua ranah pengetahuan tersebut, yakni scientific knowledge dan clinical knowledge. Misalnya di industri farmasi atau di rumahsakit, kedua kompetensi tersebut diperlukan dan berjalan secara saling melengkapi.

Sebelum perguruan tinggi farmasi dapat menarik minat peserta pendidikan pasca sarjana (magister, spesialis) dan pendidikan profesional berkelanjutan (continuing pharmacy education) maka roadmap pendidikan farmasi yang dapat diterapkan di Indonesia sebaiknya disusun secara sederhana seperti gambar di bawah ini.




Dengan demikian sesuai dengan kemampuan sarana dan fasilitas masing-masing, terdapat 3 pilihan penyelenggaraan program studi bagi setiap perguruan tinggi farmasi untuk dapat memilih : 1) menyelenggarakan pendidikan akademik berorientasi sains; 2) menyeleng-garakan pendidikan akademik berorientasi klinik; atau 3) menyelenggarakan dua program studi.

Konsep tersebut disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia yang menaungi legislasi praktek apoteker. Apabila mastery learning terhadap hard skills telah dilakukan pada pendidikan tingkat sarjana maka pendidikan apoteker lebih bersifat pembekalan soft skills untuk menunjang kompetensi manajerial, legal, socio-humanities, ekonomi, lingkungan dan sosio-kultur. Dengan demikian kompetensi generik seorang Apoteker adalah kemampuan untuk memberikan jaminan dan perlindungan kepada pemakai tentang safety-efficacy-quality suatu produk farmasi ataupun proses pengobatan. Batasan kompetensi tersebut berlaku di semua bidang pekerjaan kefarmasian dan dapat menjadi acuan untuk pemberian legislasi.

Mulai tahun akademik 2006 Sekolah Farmasi ITB memberlakukan dua program studi farmasi, yaitu Program Studi Sains dan Teknologi Farmasi (untuk menghasilkan Sarjana Sains dalam bidang ilmu farmasi) dan Program Studi Farmasi Klinik dan Komunitas (untuk menghasilkan Sarjana Farmasi dalam bidang klinik).

Di samping dapat bekerja dalam bidang profesinya Sarjana Sains dan Teknologi Farmasi berperan dalam melestarikan dan memajukan ilmu pengetahuan farmasi sesuai dengan tuntutan perkembangan iptek, program studi ini mengkaji berbagai aspek yang berhubungan dengan bahan baku dan sediaan farmasi mulai dari pencarian, perancangan, pengembangan hingga produksi dan pengawasan produk jadi.

Sarjana Farmasi Klinik dan Komunitas berperan dalam mengembangkan pengetahuan tentang praktek farmasi klinik sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Program studi ini terfokus kepada ilmu pengetahuan tentang praktek pelayanan farmasi klinik, berorientasi kepada keamanan pasien (patient safety) melalui pelaksanaan pharmaceutical care. Kemampuan yang didukung oleh ketrampilan berkomunikasi dalam memberikan informasi tentang obat, kosmetik, pola hidup sehat, makanan-minuman, bahan berbahaya dan beracun, kepada tenaga kesehatan lain dan kepada masyarakat.

Lulusan kedua program studi tersebut memperoleh bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman yang mendasari kompetensinya untuk dapat bekerja di sektor distribusi, pengawasan mutu, regulasi, riset dan pengembangan, industri bahan baku dan produk farmasi (obat, kosmetik, fitofarmaka, obat tradisonal), makanan-minuman, pestisida, alat dan perbekalan kesehatan (medical materials and devices), rumah sakit, pendidikan,dsb.

Selanjutnya, sarjana tersebut dapat mengikuti Pendidikan Apoteker selama satu tahun sebagai pembekalan generalistik untuk membentuk kompetensi jabatan keprofesian. Pendidikan Apoteker diikuti oleh sarjana yang memerlukan Ijazah Apoteker sebagai syarat pada beberapa pekerjaan kefarmasian tertentu. Ijasah sarjana juga dapat digunakan untuk menempuh jalur pendidikan master ataupun profesi di bidang kesehatan lainnya seperti di laboratorium klinik.

Konsolidasi dosen adalah pekerjaan yang sangat krusial dalam melaksanakan dua program studi secara bersamaan. Diperlukan persiapan untuk mengubah paradigma tenaga akademik sesuai dengan kebutuhan program studi, program riset dan program pengabdian kepada masyarakat. Di bawah ini adalah model yang menggambarkan tiga matra (dimensi) iptek yang mewarnai domain kompetensi seorang dosen farmasi.

Pada model ini seorang dosen memiliki dan menguasai iptek dalam bidang spesialisasinya, ia bekerja untuk meneliti objek ilmiah hingga mampu bertahan pada frontier ilmu penge-tahuan. Sedikit atau banyak, bidang ilmu yang dikuasainya memiliki domain industri, domain klinik dan domain sosial yang dapat dikembangkan ataupun diajarkan.




SARAN UNTUK MEMBANGUN PTF DI INDONESIA

Universitas dan institut adalah lembaga pendidikan tinggi yang hasil utamanya adalah ilmu pengetahuan. Suatu perguruan tinggi dihargai jika mampu menghasilkan ilmu baru yang bermanfaat bagi perkembangan iptek atau produk inovatif yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat. Selain hasil riset dan produk teknologi, outcome perguruan tinggi farmasi adalah juga kualitas dan jumlah sarjana, apoteker, magister dan doktor, sebagai ukuran keberhasilan dan akibat langsung dari investasi dalam wujud peralatan dan fasilitas.

Berdasarkan bidang unggulannya tiap perguruan tinggi farmasi dapat membangun fasilitas untuk mengembangkan program akademik sebagai suatu upaya untuk memper-tanggungjawabkan outcome yang diperolehnya kepada pemerintah dan/atau masyarakat yang telah turut membiayainya. Dengan peralatan yang tersedia, kegiatan riset yang ada di perguruan tinggi farmasi harus mampu menggerakkan mobilitas dosen agar dapat bekerjasama dengan berbagai institusi riset, baik dari dalam maupun luar negeri. Ketersediaan instrumen mutakhir dan canggih tentu saja akan menjadi daya tarik agar terjadi mobilitas sumberdaya insani, hingga lintas batas kewilayahan; selain itu aktivitas riset harus juga mampu meningkatkan relationships antara universitas dengan industri dan pemerintah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) perlu merumuskan instrumen laboratorium yang esensial dan secara proporsional wajib dimiliki berdasarkan fokus kegiatan perguruan tinggi, serta berupaya untuk dapat membuka peluang kerjasama secara saling melengkapi di antara institusi pendidikan farmasi di Indonesia.

Selanjutnya, APTFI juga dapat menyelenggarakan benchmarking yang dapat diikuti oleh PTF yang berminat. ITB telah merintis langkah awal untuk penyelenggaraan benchmark test, namun disadari bahwa masih perlu mencari cara terbaik untuk standar penyelenggaraan yang sesuai dengan prinsip kesetaraan akademik.
dipkes um mataram

Sabtu, 12 September 2009

No. Nama KEBIDANAN
Mahasiswa Nomor Mahasiswa SETATUS

1 Ana Risnayati 712403S08045 AKTIF
2 Andriani 712403S08046 AKTIF
3 Anita Sulastri 712403S08047 AKTIF
4 Ayu Wandira 712403S08048 AKTIF
5 Baiq Nike Sumingrat 712403S08049 AKTIF
6 Baiq Novita Wardani 712403S08050 AKTIF
7 Baiq Rusmini 712403S08051 AKTIF
8 Baiq Sri Suryaningsih 712403S08052 AKTIF
9 Baiq Winarti 712403S08053 AKTIF
10 Dewi Sartika 712403S08054 AKTIF
11 Dian Eka Wati 712403S08055 AKTIF
12 Dian Intani 712403S08056 AKTIF
13 Dian Suryaningsih 712403S08057 AKTIF
14 Dista Diani 712403S08058 AKTIF
15 Dwi Jayanti 712403S08059 AKTIF
16 Eka Dian Ariessetiawati 712403S08060 AKTIF
17 Eva Sulina Eraya 712403S08061 AKTIF
18 Filda 712403S08062 AKTIF
19 Huswatun Hasanah 712403S08063 AKTIF
20 Ifantri Muniati 712403S08064 AKTIF
21 Indri Rahayu 712403S08065 AKTIF
22 Jalilatussa'ni 712403S08066 AKTIF
23 Jubaidah 712403S08067 AKTIF
24 Junati 712403S08068 AKTIF
25 Juniati 712403S08069 AKTIF
26 Kartini 712403S08070 AKTIF
27 Khaeroni Rizky 712403S08071 AKTIF
28 Khairunnisah 712403S08072 AKTIF
29 Kuratun Aini 712403S08073 AKTIF
30 Leni Diana Lutfiani 712403S08074 AKTIF
31 Leny Saptahayatni 712403S08075 AKTIF
32 Lilis Ramdani Apriliana 712403S08076 AKTIF
33 Linda Apriani 712403S08077 AKTIF
34 Linda Mulya Megawati S 712403S08078 AKTIF
35 Martina Puspita Sari 712403S08079 AKTIF
36 Mella Herlina 712403S08080 AKTIF
37 Mimin Sunar 712403S08081 AKTIF
38 Minamri 712403S08082 AKTIF
39 Nadratul Uyun 712403S08083 AKTIF
40 Nefy Ocktarina R 712403S08084 AKTIF
41 Nining Sudriani 712403S08085 AKTIF
42 Nirmala Yanti 712403S08086 AKTIF
43 Nopiana Dewi 712403S08087 AKTIF
44 Nunung Hasanah 712403S08088 AKTIF
45 Nur Haerani Ernawati 712403S08089 AKTIF
46 Nurjanah 712403S08090 AKTIF
47 Nurqamariyah 712403S08091 AKTIF
48 Oktavia Paramita 712403S08092 AKTIF
49 Rabiatun Adawiyah 712403S08093 AKTIF
50 Rena Febri Ayu Sandy 712403S08094 AKTIF
51 Rina Juriati 712403S08095 AKTIF
52 Ripa'ah 712403S08096 AKTIF
53 Risna Yuliati 712403S08097 AKTIF
54 Rizka Adhitya Chandra 712403S08098 AKTIF
55 Ro'aini 712403S08099 AKTIF
56 Salmah 712403S08100 AKTIF
57 Selpia Apriana 712403S08101 AKTIF
58 Sri Rahayu Wulandari 712403S08102 AKTIF
59 Sri Wahyuningsih 712403S08103 AKTIF
60 Suharni 712403S08104 AKTIF
61 Susi Andini 712403S08105 AKTIF
62 Teti Run Karyawati 712403S08106 AKTIF
63 Vera Puspita Indah Sari 712403S08107 AKTIF
64 Wiwin Sudarwati 712403S08108 AKTIF
65 Yudiastuti 712403S08109 AKTIF
66 Yuli Sepriani 712403S08110 AKTIF


No. Nama KEBIDANAN
Mahasiswa Nomor Mahasiswa SETATUS

1 Afriman febrianti 712403S07001 AKTIF
2 Ainil inayah 712403S07002 AKTIF
3 Aisyah istikomah nur h 712403S07003 AKTIF
4 Alfarinsyih 712403S07004 AKTIF
5 Asmah 712403S07005 AKTIF
6 Aulia amini 712403S07006 AKTIF
7 Catur esty pamungkas 712403S07007 AKTIF
8 Citra sakti 712403S07008 AKTIF
9 Dwi astriani 712403S07009 AKTIF
10 Eka sitianingsih 712403S07010 AKTIF
11 Eni rufi’ah 712403S07011 AKTIF
12 Fifiandriani 712403S07012 AKTIF
13 Haini sulistyowati 712403S07013 AKTIF
14 Hajjul baity 712403S07014 AKTIF
15 Handayani 712403S07015 AKTIF
16 Hardiyanti 712403S07016 AKTIF
17 Irma damayanti 712403S07017 AKTIF
18 Jumiyati 712403S07018 AKTIF
19 Juni tursina 712403S07019 AKTIF
20 Laili indah prihartini 712403S07020 AKTIF
21 Leni marlina 712403S07021 AKTIF
22 Luqluil wardah 712403S07022 AKTIF
23 Mardiana 712403S07023 AKTIF
24 Masni 712403S07024 AKTIF
25 Masriah 712403S07025 AKTIF
26 Nurhawani 712403S07026 AKTIF
27 Nurlaila 712403S07027 AKTIF
28 Nursartika 712403S07028 AKTIF
29 Omi novalita 712403S07029 AKTIF
30 Patmawati 712403S07030 AKTIF
31 Putri rahmawati junaidy 712403S07031 AKTIF
32 Ratemi 712403S07032 AKTIF
33 Riska damayanti 712403S07033 AKTIF
34 Siti mardiyah 712403S07034 AKTIF
35 Sri agustina 712403S07035 AKTIF
36 Sumarni 712403S07036 AKTIF
37 Suryani 712403S07037 AKTIF
38 Wiwik trisnahardianti 712403S07038 AKTIF
39 Zulva hidayati 712403S07039 AKTIF
40 Zulfa yuniar 712403S07040 AKTIF
41 Mindriana eka nursari 712403S07041 AKTIF
42 Rusmianti 712403S07042 AKTIF
43 Siti nurhasanah 712403S07043 AKTIF
44 Vivi ervandari 712403S07044 AKTIF




No. Nama FARMASI
Mahasiswa Nomor Mahasiswa SETATUS

1. Anggi Lestari 713902S 08011 AKTIF
2, Date Sri Galuh 713902S 08012 AKTIF
3. Devi Irmawati 713902S 08013 AKTIF
4. Dimas Rian Pambudi 713902S 08014 AKTIF
5. Fandi Wahyudi 713902S 08015 AKTIF
6. Firman Septiadi 713902S 08016 AKTIF
7. Halwatiah 713902S 08017 AKTIF
8. Ishaka 713902S 08018 AKTIF
9. Juraidin 713902S 08019 AKTIF
10 Kamaluddin Maklum 713902S 08020 AKTIF
11 Laeli Agustiarini 713902S 08021 AKTIF
12 Lalu Aris Ashar 713902S 08022 AKTIF
13 Lily Fa'idhah 713902S 08023 AKTIF
14 Lisa Rosmita 713902S 08024 AKTIF
15 M. Amin Rahmansyah 713902S 08025 AKTIF
16 Moh. Zaenuri Karim 713902S 08026 AKTIF
17 Muhammad Supriadin 713902S 08027 AKTIF
18 Muhammad Muazzin 713902S 08028 AKTIF
19 Nahrul Hayat 713902S 08029 AKTIF
20 Neneng Mulyati 713902S 08030 AKTIF
21 Ni Ketut Kandali Putri 713902S 08031 AKTIF
22 Ni Luh Sri Suwendri 713902S 08032 AKTIF
23 Ni Nengah Candrawati 713902S 08033 AKTIF
24 Paedul Hakim 713902S 08034 AKTIF
25 Randika Dharma P 713902S 08035 AKTIF
26 Septian Widiya Murti 713902S 08036 AKTIF
27 Sri Idawati 713902S 08037 AKTIF
28 Sri Wahyuningsih 713902S 08038 AKTIF
29 Tulus Darmawan 713902S 08039 AKTIF
30 Uswatun Hasanah 713902S 08040 AKTIF
31 Yuyun Wulandari 713902S 08041 AKTIF
32 Zuliansyah 713902S 08042 AKTIF

No. Nama FARMASI
Mahasiswa Nomor Mahasiswa SETATUS

1 Hardiwiranata 713902S07001 AKTIF
2 Hidayat ramadhan 713902S07002 AKTIF
3 Ismiatun zahraini 713902S07003 AKTIF
4 M. Habibi 713902S07004 AKTIF
5 Mario galuh 713902S07005 AKTIF
6 Meilina ulfatin 713902S07006 AKTIF
7 Putu aswinda prasista 713902S07007 AKTIF
8 Sahtum 713902S07008 AKTIF
9 Edi Irawan 713902S07009 AKTIF
10 M. Dedy Ismiranszah 713902S07010 AKTIF

FOTO: SERIUS NE.....


FOTO : LAGI ASIK-ASIK


Foto: OSPEK DIPLOMA KESEHATAN UM.MATARAM



LAb FARMASI
di bimbing oleh dosen pembimbing ahli Farmasi


Perpustakaan Lengkap
Ruang Referensi dilengkapi dengan koleksi buku-buku penunjang kuliah, proposal tesis, tesis mahasiswa serta naskah publikasi tesis, serta jurnal terbitan luar negeri.




PUSAT Komputer

Untuk Kegiatan Komputasi disediakan Laboratorium Komputer yang sangat memadai. Ada 20 buah personal computer, yang semuanya online ke Internet sehingga memudahkan mahasiswa untuk mengakses informasi serta mendapatkan tulisan/karya ilmiah yang tersebar di internet. Selain itu laboratorium ini juga dilengkapi dengan LCD Viewer sehingga memudahkan dosen untuk mengajar di lababoratorium.



Hot Spot

Merupakan layanan internet tanpa kabel. Dengan Teknologi Wireless (Wi-Fi 802.11b) maka akan memudahkan para civitas akademika untuk berselancar di dunia maya.

Rabu, 09 September 2009

SELAMAT
DATANG MAHASISWA BARU DIPLOMA KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Sabtu, 05 September 2009

KURIKULUM PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA (D3) Kebidanan

NO Mata Kuliah MPK Jumlah
SKS
1 Pendidikan Agama (Al-Islam I) 2
2 Pendidikan Pancasila 2
3 Pendidikan Kewarganegaraan 2
4 Bahasa Inggris 2
5 Al-Islam II 2
6 Kemuhammadiyahan I dan II 4
Jumlah SKS 14


NO Mata Kuliah MKK Jumlah
SKS
1 Anatomi 2
2 Fisiologi 2
3 Biologi Reproduksi 3
4 Biokimia 2
5 Fisika Kesehatan 2
6 Farmakologi 3
7 Mikrobiologi 2
8 Keterampilan Dasar Praktik Klinik 3
9 Obstetri 2
10 Ginekologi 2
11 Ilmu Kesehatan Anak 2
12 Gizi dalam Kesehatan Reproduksi 2
13 Psikologi 2
14 Epidemiologi 2
15 Perspektif Jender Dalam Kesehatan Reproduksi 2
16 Biostatika 2
17 Obsteri Ginekologi & Kesehatan reproduksi 2
18 Psikologi daur hidup wanita & Asuhan Gangguan reproduksi 2
Jumlah SKS 39


NO
Mata Kuliah MKB Jumlah
SKS
1 Askeb I (Kehamilan) 4
2 Askeb II (Persalinan) 4
3 Askeb III (Nifas) 2
4 Askeb IV (Patologi Kebidanan) 5
5 Askeb V (Kebidanan Komunitas) 4
6 Asuhan neonatus, bayi dan anak balita 4
7 Kesehatan Reproduksi 3
8 Pelayanan KB 3
9 Dokumentasi Kebidanan 2
10 Teknologi pendidikan kebidanan 1
12 Konsep kebidanan & Asuhan kebidanan pd ibu 1
13 Askep Perinatal Neonatus Anak & Ling. Hidup Anak 2
Jumlah SKS 35







NO
Mata Kuliah MBB Jumlah
SKS
1 Konsep Kebidanan 4
2 Hukum Kesehatan 2
3 Komunikasi dan Konseling Dlm Praktik Kebid. 2
4 Mutu Layanan Kebidanan 2
5 Metode Penelitian 2
6 Karya Tulis Ilmiah (KTI) 4
7 Administrasi pendidikan 2
8 Media pembelajaran kebidanan 2
9 Emergensi kebidanan 1
10 Inovasi Pendidikan Bidan Profesional 1
11 Praktik Klinik Kebidanan 15
12 Bimbingan Belajar dan Konseling 2
Jumlah SKS 39


NO
Mata Kuliah Jumlah
SKS
1 Ilmu Kesehatan Masyarakat 2
2 Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar 2
3 Promosi Kesehatan 2
4 Organisasi & Manajemen Pelayanan Kesehatan 2
5 Evaluasi & Remidiasi Belajar 2
6 Pembelajaran Mikro 2
7 Etika Profesi Bidan 2
8 Manajemen & Pengendalian Mutu layanan Kebidanan 2
9 Humaniora 2
10 Ilmu Kesehatan Anak 1
11 Gizi dan Kesehatan Reproduksi 1
Jumlah SKS 20

Popular Posts

Recent Posts

MASUKAN KODE BUKU TAMU/WIDGET DISINI

Unordered List

Categories

Text Widget

logo

logo

logo

logo

SERTIFIKAT BAN-PT UNTUK FARMASI DAN KEBIDANAN